Wednesday, November 28, 2018

Administratio Choir goes to 13th Warsaw International Choir Festival “Varsovia Cantat”



Day 1

Rabu, 13 November 2018. Kloter pertama keberangkatan sudah bersiap berangkat dari Malang ke Jakarta. Orang tua, sahabat, pacar, teman ikut mangantarkan kami ke bandara. Memberi  pelukan yang penuh dengan doa dan harapan. Hari ini kami akan bersama – sama memulai perjalanan kami. Memulai kisah dan kenangan dalam berjuang, berproses dan mencapai cita – cita.


Setelah doa dipanjatkan, kami berangkat menuju Jakarta. 2 jam berlalu, kami telah tiba di bandara Soekarno Hatta dengan selamat. Kami langsung menuju terminal 3 dan menunggu disana untuk perjalanan kami selanjutnya menuju Bangkok sebelum kami ke Vienna. Sesampainya kami di Jakarta, kami mendapatkan sedikit masalah dikarenakan salah seorang singer mengalami kerusakan pada roda koper yang dibawanya. Kami saling membantu secara fisik dan juga berfikir cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Karena kami akan transit di Bangkok selama 26 jam maka, kami berencana akan membelinya di Bangkok.

Keberangkatan pukul 19.00,  selagi menunggu kami beristirahat sejenak dan juga tak kala orangtua singer yang berada di Jakarta mendatangi anaknya dan memberi subsudi makanan. Kami membiasakan bersiap siap 2 jam sebelum kegiatan dilakukan. kami lebih memilih untuk menunggu lama sebelum check in.

Perjalanan kami dari Jakarta ke Bangkok kami tempuh selama 3 jam. Sesampainya di bandara Bangkok (Suvarnabhumi) kami melihat semua orang berjalan dengan cepat dan gesit. Kami pun ikut bergegas, karena kami mengejar kereta terakhir untuk sampai ke penginapan. Kami cek passport di imigrasi, lalu segera membeli tiket kereta di detik perjalanan kereta terkahir di bandara . kami membutuhkan 2 tiket kereta untuk sampai ke tempat penginapan. Syukurnya kami masih mendapatkan tiket pertama. Namun, kami tidak dapat membeli tiket kedua karena sudah larut malam dan perjalanan kereta yang kami naiki pertama merupakan jadwal perjalanan kereta terakhir. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk turun ke jalan raya dan memesan dengan transportasi online. Sampainya kami di jalan raya, kami di hampiri oleh orang Thailand dan mereka menawarkan untuk berangkat pakai taxi mereka dengan alasan keamanan. Namun, kami sempat berdebat karena harga yang ditawarkan sangat tinggi dan kesannya seperti memaksa. Pada akhirnya kami tetap memesan dengan transportasi online menuju penginapan. Untuk transportasi online kami mengeluarkan uang sebesar 225 Baht.

Day 2

Pagi hari sudah datang, kami sudah beristirahat cukup semalaman. Kami pun berniat untuk mencari makan dekat penginapan. Tidak di pungkiri memang banyak sekali jajanan di pinggir jalan yang menggoda selera, memang Thailand terkenal dengan street foodnya yang unik, nikmat, dan murah. Selagi kami di Tahiland kloter kedua yang berangkat dari Indonesia hari ini akan berangkat ke Vienna dan transit di Bangkok selama 3 jam. Dilain waktu, kloter pertama yang berada di Thailand banyak menghabiskan waktu untuk kulineran, kami memang tidak puas puas untuk terus makan. Penginapan kami juga dekat dengan park. Nama tamannya Benjasiri Park
Meskipun kami berjalan – jalan, kami sudah harus balik ke penginapan jam 2 Siang untuk istirahat dan bersiap untuk berangkat kembali ke bandara pukul 19.00. Pukul 19.00 kami semua sudah siap berangkat ke bandara, kami memesan transportasi online. Kami sampai di bandara sekitar pukul 21.00 dan kami bersiap untuk check in untuk kebernagkatan ke Vienna. Saat keberangkatan dari Bangkok ke Vienna kloter [pertama dan kedua bertemu dan Bersama – sama menunggu untuk keberangkatan.

Day 3

Kala itu waktu sudah dini hari kami pergi dari Bangkok pukul 01.30 am dan sampai di Vienna pukul 7.00 am, waktu yang kami tempuh yakni 13 jam dengan perbedaan waktu antara Bangkok dan Vienna yaitu 6 jam. Sesampainya kami di bandara Vienna, kesan yang sungguh baru kami rasakan ketika kami merasakan suhu udara yg dingin disana. Kami sangat takjub ketika bisa mengeluarkan uap dari mulut kami.
Perjalanan kami untuk sampai ke Warsaw masih panjang, kami harus pergi ke Krakow untuk beristirahat, dan sebelum kami ke Krakow kami masih harus ke Erdberg dan menunggu beberapa jam di terminal sebelum ke Krakow. Kami menunggu beberapa jam di bandara karena jadwal keberangkatan flix bus menuju Erdberg pukul 10.00 am. Kami membutuhkan waktu selama 3 jam untuk sampai ke Erdberg dan sesampainya disana kami beradaptasi dengan lingkungan  sekitar dan mengisi waktu luang dengan mencari makan dan berjalan di daerah sekitar. Kami membagi 2 kloter cari makan, masing masing punya 2,5 jam buat hangout di luar dan selagi teman yg lain mencari makan kloter kedua menunggu di terminal bus, menjaga koper teman temannya. Kami menemukan makanan disana yaitu kebab, kisaran harga yaitu untuk kebab super besar 4€, sandwich 3.50€ dan tempat kami juga dekat dengan supermarket sehingga cukup mudah mencari makan/ minum. Disini kami juga harus membayar untuk ke toilet, kami perlu membayar sebesar 0.50€.
Jam 04.30 pm kami berangkat dari Erdberg ke Krakow dengan flix bus. Dan sesampainya di Krakow jam 12.30 pm, dan kami segera menuju penginapan. Kami semapt kesusahan untuk mencari alamat tempat menginap dengan keadaan badan menggigil, membawa koper dan sudah larut malam. Sampai akhirnya terdapat koper singer yang rusak kembali saat perjalanan ke penginapan. Karena hal tersebut terdapat 5 singer yang tertinggal, dan singer lain ada yg mencari singer yang tertingal. Kami yang sampai deluan masih harus menunggu pintu dibuka dan menaikan koper kami sampai ke lantai 3 dengan tangga. Tapi semua sudah lega saat kami sudah bisa merenggangkan badan dan bisa memasak.

 


Day 4

Kami Check out jam 07.00 am dan kembali harus berjalan menuju terminal dengan tujuan ke Warsaw. Kami akan berangkat jam 11.00 am dan perkiraan sampai di Warsaw jam 02.00 pm. Sesampainya kami di Warsaw kami disambut oleh LO kami sepanjang kompetisi ini, nama LO kami Agatha, Ia yang akan menemani kami selama proses menuju kompetisi baik konser dan rehearsal. Kami diantarkan ke penginapan event package.
Sesampainya kami di penginapan, kami langsung bersiap untuk konser yang akan diadakan di Katedra polowa Wojska Polskiego NMP Królowej Polski. Kami menggunakan kostum daerah dan akan menyanyikan 3 lagu yaitu Alleluia, Ave Maria dan Exulatate deo. Syukurlah  konser kami berjalan dengan baik malam ini.

 

Day 5     

Setelah konser kemarin malam telah selesai. Hari ini, 17 November 2018 merupakan hari kami akan memperjuangkan dan memberikan penampilan yang semaksimal mungkin untuk perlombaan yang kami nanti – nantikan. Pagi – pagi benar kami bangun, sarapan pagi, lalu  doa bersama khusus yang Kristen di suatu ruangan. Setelah kami selesai melakukan aktifitas pagi, kami kembali bersiap untuk lomba. Singer wanita mulai untuk make up dan singer pria ada yang memasak untuk bekal nanti. Jam 10 am kami sudah harus siap dan berkumpul di lobby. Setalh semua lengkap berkumpul kami menuju halte dan segera pergi menuju vanue lomba di Sala Koncertowa Galerii Porczyńskich. Setelah naik bus kami melanjutkan perjalanan menggunakan kereta dan akhirnya kami tiba dengan selamat di vanue. Kami masuk ke vanue dan uji coba panggung selama 10 menit. Setelah UCP kami ke suatu ruangan dan mulai untuk pemanasan dan mencoba semua lagu yang akan di nyanyikan.
Kami mengikuti dua kategori lomba, yaitu Mixed Choirs Category (kategori A) dan Chamber Choirs Category (kategori E). lomba pertama kami yaitu Mixed Choirs, kami bersiap untuk lomba dan beroda sebelum tampil. Kami akan membawakan lagu Salmo 160, Janger, Ave Maria, dan terakhir Hentakan Jiwa. Beberapa menit kami masuk kedalam ruang lomba dan menyanyikan keempat lagu tersebut, kami sangat bersyukur telah melewati lomba pertama kami.
Setelah perlombaan pertama telah selesai, kami beristirahat sejenak dan bersiap untuk perlombaan kedua. Kami kembali pemanasan dan mencoba lagu untuk Chamber. Selang 2 jam kami kembali akan berlomba untuk Chamber Choirs. Kami bersiap mental, suara dan kembali berdoa untuk kelancaran lomba kami. Kami menuju ruangan lomba kembali dan menyanyikan lagu Daemon Irrepit Calidus, Alleluia, Paris Barantai, Exultate Deo. Setelah lomba kedua sudah kami lewati, kami kembali bersyukur telah melewati semua perlomban dengan lancer dan baik. Kami sangat menyerahkan apapun hasilnya nanti dan mempersiapkan mental untuk hasilmnya nanti, baik menang ataupun kalah.

Selesai berlomba, kami keluar hall dan berfoto bersama di depan Gedung lomba. Lalu, kami bersiap untuk kembali ke penginapan. Sesampainya di penginapan, kami bersiap kembali untuk konser kedua di Kościoł p.w. Św. Antoniego Marii Zaccarii. Hari ini kami akan membawakan lagu Alleluia, Exultate Deo. Diakhir penampilan kami diminta untuk menyanyikan satu lagu kembali, dan kami membawakan lagu Paris Barantai. Setelah konser usai kami kembali ke penginapan dan beristirahat.



Day 6

18 November 2018, hari ini merupakan Awarding dan sekaligus Gala konser. Semalam kami diminta kembali untuk memperispakan lagu Alleluia Arr. Romuald Twardwoski untuk dinyanyikan di Gala konser. Awarding dilakukan di Chopin University of Music. Kami dengan lapang dada akan meneriam apapun hasil yang akan kami terima nanti. Kami berdoa masing – masing saat pengumuman. Pengumuman pertama  yaitu Mixed Choirs Category, puji syukur kami mendapatkan Second Prize. Selanjutnya pengumuman kedua yaitu untuk Chamber Choirs Category, puji syukur kami mendapatkan First Prize. Yang mengejutkan kami yaitu kami mendapatkan Best Performance of Romuald Twardowski Composition. Merupakan penghargaan yang sangat membanggakaan dan mengejutkan kami.  setelah awarding kami menyanyikan lagu Arr by Romuald yaitu  Alleluia di Gala konser Concert Hall of Chopin University of Music.

The End

Segala prestasi yang kami dapatkan merupakan hasil perjuangan kami dari awal latihan sampai pada hari H lomba. Selain perjuangan, doa kami selama ini merupakan kekuatan yang tidak luput menyertai kami. Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak Official Sukma Indonesia yang telah bersusah payah, dam berjuang untuk menyukseskan perlombaan ini, meskipun tidak sedikit dari mereka yang tidak merasakan langsung hasil dari perjuangan mereka. Namun, ketulusan yang diberikan mereka merupakan kunci keberhasilan program perlombaan ini.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Dekanat Fakultas Ilmu Adminstrasi, Sponsor, maupun pihak – pihak yang secara langsung/ tidak langsung telah ikut berjuang bersama kami baik secara materi, non materi, doa dan segala bentuk dukungannya. Biarlah prestasi ini dapat membanggakan segala pihak dan mengharumkan nama Indonesia.

KAMI SATU SUKMA INDONESIA

















KONSER PAMIT “SUKMA INDONESIA”






Hari Minggu, 11 November 2018, tim “Sukma Indonesia” mengadakan konser pamit yang berlangsung di Gedung A lt. 4 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Konser pamit ini diadakan dalam rangka melepas tim “Sukma Indonesia” yang akan berangkat pada hari Selasa, 13 November 2018. Konser kali ini dimulai dari jam 1 siang hingga jam 2 saja. Memang, konser pamit ini tidak semeriah konser-konser biasanya karena sebenarnya konser ini sebagai simbolik untuk mengantar tim “Sukma Indonesia” berangkat untuk kompetisi di Warsaw, Polandia. Di dalam rangkaian acaranya, pihak dekanat ikut datang dan memberikan sepatah dua patah kata dalam sambutannya. Setelah itu, penyerahan Bendera Indonesia dan Administratio Choir oleh pihak dekanat kepada tim “Sukma Indonesia” yang diwakilkan oleh Ketua Umum Administratio Choir, Arfian Prambudi.
Konser diawali dengan pemberian sambutan oleh Ketua Official, Serraphine Herviana Putri kemudian dilanjutkan dengan sesi pertama, lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu untuk kategori Chamber, yakni Alleluia (arr. Romuald Twardowski), Paris Barantai (arr. Ken Steven), Daemon Irrepit Callidus (arr. Gyӧrgy Orbán), dan ), Exultate Deo (arr. Budi Susanto Yohanes).



Di sesi break, ternyata panitia sudah menyiapkan video yang isinya pesan-pesan dari kakak-kakak alumni yang nantinya akan menjadi wejangan bagi adik-adiknya yang akan berangkat kompetisi.

 Setelah penampilan video dari kakak-kakak alumni, konser dilanjutkan pada sesi kedua, 4 lagu untuk kategori Mixed, yaitu :

  •   Salmo 150 (arr. Ernami Aguiar)
  •  Janger (arr. Budi Susanto Yohanes)
  • Ave Maria (arr. Javier Busto)
  • Hentakan Jiwa (arr. Ken Steven)




Selanjutnya, penyerahan Bendera Merah Putih dan Administratio Choir dilakukan oleh perwakilan dari pihak dekanat kepada konduktor dan juga Ketua Umum Administratio Choir.

Dan konser pun ditutup dengan pembacaan do’a dan harapan agar tim “Sukma Indonesia” dapat sampai ke Polandia dengan selamat dan dapat kembali pulang dengan selamat ke Indonesia serta dapat membawa kabar baik yang akan mengharumkan nama orang tua, Universitas Brawijaya dan juga Indonesia.



KONSER PRA KOMPETISI ADMINISTRATIO CHOIR GOES TO 13th INTERNATIONAL WARSAW CHOIR FESTIVAL “SUKMA INDONESIA”


KONSER PRA KOMPETISI ADMINISTRATIO CHOIR
GOES TO 13th INTERNATIONAL WARSAW CHOIR FESTIVAL
SUKMA INDONESIA


Dalam rangka persiapan mengikuti kompetisi, Administratio Choir selalu mengadakan konser dimana sebagian besar dari rangkaian acaranya berisi penampilan Administratio Choir membawakan lagu-lagu yang akan dinyanyikan saat kompetisi nanti. Konser pra kompetisi kali ini mengusung tema “Sukma Indonesia” yang berasal dari nama tim Administratio Choir yang akan berangkat mengikuti kompetisi internasional di Warsaw, Polandia. Kami menggunakan “Sukma Indonesia” karena 2 kata tersebut memiliki arti dimana Administratio Choir yang merupakan paduan suara yan berjiwa Indonesia dengan bangga akan membawa nama Indonesia ke kancah Internasional dengan harapan dapat memperoleh gelar juara dan mengharumkan nama bangsa.

Konser pra kompetisi kali ini diselenggarakan di Studio UBTV, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya. Sudah beberapa tahun terakhir ini Administratio Choir mengadakan konser di UBTV di samping memenuhi permintaan kuota penonton, UBTV juga dapat menyediakan fasilitas yang kami butuhkan. Sebelum open gate dan konser dimulai, seperti biasa para singer dan konduktor melakukan foto bersama.

Konser dimulai pada pukul 19.00 WIB. Konser diawali dengan sambutan dari perwakilan dekanat Fakultas Ilmu Administrasi lalu diikuti dengan sambutan oleh Ave Benedicta selaku Ketua Pelaksana.



Sesi pertama konser ini diawali dengan lagu Auf Dem See (arr. Felix Mendelssohn), lalu Salmo 150 (arr. Ernami Aguiar), Ave Maria  (arr. Javier Busto), Alleluia (arr. Romuald Twardowski), Daemon Irrepit Callidus (arr. Gyӧrgy Orbán), Deep River  (arr. John Leavitt), Exultate Deo (arr. Budi Susanto Yohanes), Hentakan Jiwa  (arr. Ken Steven).



Sebelum lanjut ke sesi kedua, penonton dan singer diberi waktu break kurang lebih 10 menit dimana saat break itu, panitia menayangkan video tentang “Sukma Indonesia”. Video tersebut berisi dokumentasi dari beberapa kegiatan yang dilakukan singer bersama pelatih dalam mempersiapkan konser ini.

Pada pukul 20.00 WIB, sesi kedua pun dimulai. Lagu yang pertama dibawakan untuk sesi kedua ini adalah Sik Sik Sibatumanikam (arr. Pantas Purba). Setelah membawakan lagu Sik Sik Sibatumanikam, singer menyanyikan lagu O Ina ni Keke (arr. Butch), diikuti dengan lagu Paris Barantai (arr. Ken Steven) dengan koreografi, Janger  (arr. Budi Susanto Yohanes), Yamko Rambe Yamko (arr. Agustinus Bambang Jusana) dengan pengiring Jimbe Haidar Maulana.


 Paris Barantai (arr. Ken Steven)

 Janger  (arr. Budi Susanto Yohanes)

Yamko Rambe Yamko (arr. Agustinus Bambang Jusana)


Setelah sesi kedua berakhir, dilanjutkan dnegan pemberian bunga sebagai bentuk penghargaan kepada pihak pihak yang telah ikut berjasa membantu Administratio Choir dalam mempersiapkan konser ini. Ave Benedicta selaku Ketua Pelaksana memberikan bunga kepada konduktor sekaligus pelatih Administratio Choir, Agustinus Wahyu Permadi. Selanjutnya pemberian bunga juga kepada Cicilia Elsa Intan Pratiwi dan Ibu Lusy selaku pelatih juga.



Selanjutnya pemberian bunga juga dilakukan oleh Arfian Prambudi selaku Ketua Umum Administratio Choir kepada Adhien Handika dan Haidar Maulana yang mana telah mau membantu dalam menampilkan penampilan yang terbaik untuk konser ini.


Sebagai penutup konser ini, Administratio Choir menyanyikan lagu Malang Kota Subur. Dengan berakhirnya lagu Malang Kota Subur, berakhir pula rangkaian acara pada konser “Sukma Indonesia”. Terimakasih kepada penonton yang sudah setia hadir pada setiap konser yang diadakan oleh Administratio Choir dan semua pihak yang telah membantu menyukseskan konser ini, baik para pelatih maupun singer.




Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih banyak kepada pantia hari-H yang telah ikut membantu menjalankan konser “Sukma Indonesia”. Sekali lagi, terimakasih semuanya! Sampai ketemu di konser selanjutnya ya!

Administratio Choir goes to UM CHORAL FESTIVAL 2018




Administratio Choir goes to UM CHORAL FESTIVAL 2018
                Pada tanggal 29 Juli 2018, Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi “Administratio Choir” kembali lagi mengikuti kompetisi di tingkat regional “UM Choral Festival 2018”. UM Choral Festival 2018 merupakan ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Paduan Suara Universitas Negeri Malang dan diikuti oleh beberapa kelompok Paduan Suara se-Jawa Timur.
                Pada hari itu, seluruh singer berkumpul di FIA tepatnya di gedung A2.12 pukul 12.00 untuk make up dan Hair-Do bersama-sama hingga selesai pukul 14.00.  Setelah selesai memakai make up dan hair do, singer kemudian bersiap-siap dan berganti kostum dengan dresscode Gold-Purple yang anggun. Kemudian pemanasan suara dan latihan dimulai pukul 15.00 sampai pukul 16.00 dan dilanjut dengan makan bersama. Kemudian pukul 17.00 singer bersiap-siap dan berangkat ke Universitas Negeri Malang. Sesampainya di sana, singer kembali berkumpul dan menunggu giliran untuk tampil. Sambil menunggu giliran tampil juga diselingi dengan pemanasan suara seluruh singer. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya tim dipanggil untuk menunggu di ruang tunggu dan ruang transit sambil berdoa masing-masing hingga akhirnya sampai di backstage. Saat menunggu di backstage, tim meyempatkan diri untuk berdoa bersama-sama agar bisa menampilkan yang terbaik serta memberikan hasil yang terbaik. Sampai akhirnya tim Administratio Choir dipanggil untuk tampil menyanyikan 3 lagu yaitu Alleluia (Arr. Romuald Twardwoski), Ave Maria (Arr. Javier Busto) dan Excultate Deo (Arr. Budi Susanto Yohanes).


Kemudian pada keesokan harinya, tanggal 30 juli 2018 merupakan hari dimana hasil lomba tersebut diumumkan. Puji dan syukur, Administratio Choir kembali mendapatkan prestasi sebagai pemenang yakni meraih Juara 2 Kategori Mixed Adult Choir dalam UM Choral Festival 2018.


ADMINISTRATIO CHOIR!!

BANGGA SUARA FIA BRAWIJAYA!!


Lomba Paduan Suara Persahabatan China-Indonesia ke-2 2018


The 2nd CIFCC 

Salah satu program kerja Administratio choir yaitu mengikuti kompetisi – kompetisi dengan tujuan untuk mengukur perkembangan Choir AC dengan Choir lainnya. Dari beberapa kompetisi yang sudah direncanakan, salah satu kompetisi yang termasuk didalamnya yaitu 2nd CIFCC yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universiatas Negeri Malang (UM).
Kompetisi CIFCC merupakan kompetisi yang diikuti AC di awal tahun 2018. Bagi mahasiswa baru angakatan 2017 kompetisi ini menjadi pengalaman pertama mereka ikut lomba di AC bersama kakak tingkat. Oleh karena itu, para mahasiswa baru dengan kakak tingkat berusaha menyesuaikan kualitas suara dan mental dengan latihan rutin yang dibuat 2x seminggu. Latihan rutin telah dimulai dari bulan Maret, mengingat lomba akan dilaksanakan dibulan April.
Kalau mau mendapatkan hasil yang terbaik maka perlu effort yang lebih untuk mencapainnya. Saat awal kali memutuskan mengikuti lomba CIFCC kami pun telah menetapkan beberapa aturan yang harus di patuhi oleh singer. Seperti konsekuensi telat, tidak datang latihan, jenis ijin yang di perolehkan, dll. Hal ini dilakukan karena keseriusan kami untuk medapatkan hasil yang terbaik. Dengan peraturan yang ada, singer diajarkan untuk belajar disiplin, yang mana hal ini juga berpengaruh pada kualitas penyanyi nantinya.
Latihan rutin yang dilakukan 2x seminggu tidak begitu memberatkan kami karena saat proses latihan, antara kakak tingkat dengan adik tingkat tidak terjadi gap yang membuat tidak nyaman satu dengan yang lain. Kakak tingkat dengan adik – adiknya banyak berkomunikasi, baik mengajari membunyikan notasi, ketepatan tempo, membaca lirik, artistik, maupun curhat tentang perkuliahan atau kehidupan pribadi.
Kompetisi CIFCC yang kami ikuti memiliki syarat yaitu membawakan satu lagu mandarin yaitu Qing Chun Wu Qu yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksananya. Jujur saja, banyak singer yang tidak tahu bagaimana mentanslate dan kesusahan membacanya. Namun, dengan bantuan pelatih dan kelas belajar mandarin dadakan yang diberikan kakak tingkat cukup membantu kami para singer untuk mengerti maksud lagu dan membacanya. Selain satu lagu wajib, kami juga membawakan lagu Yamko Rambe Yamko.
 Kami membawakan kedua lagu tersebut dengan koreografi yang kami buat sendiri, banyak kreatifitas yang dimiliki oleh singer, yang tak jarang membuat keseriusan latihan kami menjadi buyar. Selain koreografi kami juga membuat kostum sendiri. Kostum yang  menyesuaikan dengan lagu daerah Yamko Rambe Yamko yaitu kostum rumbai – rumbai yang kami buat bersama – sama di sekertariat bersama AC.
Dengan persiapan yang sudah kami lakukan, di menjelang hari yang semakin dekat dengan lomba maka, dua minggu sebelum lomba kami menambah jadwal latihan dengan fokus memantapkan kualitas suara, mental, pemain musik maupun koreografi. Meskipun jadwal latihan ditambah, terdapat perbedaan latihan saat menjelang lomba. Pelatih melatih kami dengan bernyanyi sambil berputar dan berpegangan tangan satu dengan yang lain. Saat moment ini, para singer bukannya pusing, tetapi kami malah bersukacita karena antara sesama singer saling terhibur dengan reaksi masing – masing temannya. Hari – hari seperti ini yang membuat kami tidak pernah mengeluh latihan, karena suasana latihan kami yang menyenangkan.
Setelah semua proses latihan dan persiapan, tiba saatnya pada tanggal 15 April, kami akan mempersembahkan hasil latihan yang telah kita lakukan selama ini kepada para juri dan penonton. Subuh – subuh tepatnya jam 4.00, kami sudah pergi ke kampus untuk persiapan melukis badan dan Make Up. Seluruh singer datang dan mulai melukis badannya dan badan temannya sesuai dengan kreatifitasnya. Coretan demi coretan menjadi suatu seni dalam lukisan badan kami.
Selesai Make Up dan melukis kami pun mulai memakai kostum dan aksesoris kami masing – masing. Semua singer terlihat berbeda, seperti orang – orang suku Papua asli. Setelah semua selesai dilakukan, kami latihan kembali untuk mereview segala hal yang telah kami latih sebelumnya. Tak juga lupa sebelum pergi ke UM untuk lomba, kami memanjatkan doa syukur dan permohonan kami.
Setibanya di UM, sembari menunggu giliran masuk kami melakukan hamming dan beberapa latihan vocal. Lalu beberapa menit kemudian kami dipanggil masuk, sebelum masuk kami berdoa kembali untuk menyerahkan segala usaha dan memohon yang terbaik. Untuk membakar semangat kami sebelum lomba, kami kompak bersama dengan teriakan ”Rilek, Rilek, JUARA SATU”.  Kami masuk dengan sambutan hangat para penonton dan kami pun siap memberikan yang terbaik.
Sangat bersyukur dan lega karena perjuangan kami untuk lomba ini telah selesai. Kami kembali berdoa, berterimakasih atas segala hal yang sudah kami lewati selama ini. Sembari menunggu hasil lomba, kami ingin meyimpan moment ini dengan foto – foto dengan teman – teman. Yang lebih menyenangkan lagi, sambil menunggu telah disediakan makan siang untuk peserta lomba.
Saatnya tiba pengumuman, kami semua deg – degan dengan dan penasaran. Pengumuman tidak langsung dikabarkan di awal, tetapi terlebih dahulu dikabarkan pemenang best interpretasi, best costume, best conductor, dll. Syukurnya diawal pengumuman kami mendapatkan best custome. YEYY! Awal yang baik nihh.. Selanjutnya akan diumumkan juara satu, dua, tiga. Diurutkan dari juara tiga lalu ke dua dan kesatu. Detik – detik ini sangat menegangkan, karena diumumkan dari yang lebih kecil. Juara tiga tidak berpihak pada kami, juara dua tidak dikabarkan untuk kami. Para singer dan conductor sudah deg – degan sekaligus berdoa. Dann.. Thank God!! Juara satu kami bawa pulang! Kami lompat – lompat dan terharu mendengar hasilnya. Saat itu pun kami diminta untuk menyanyi kembali pada akhir acara.
Lewat lomba di awal tahun ini kami bersyukur karena diawali dengan yang baik, kami berdoa dan berusaha agar di kompetisi berikutnya, kami tidak cepat puas dengan hasil yang kita dapatkan. Tetapi, menjadi pacuan kami untuk terus memberika yang terbaik dalam setiap kompetisi.



ADMINISTRATIO CHOIR!!
BANGGA SUARA FIA BRAWIJAYA!!

Administratio Choir goes to 13th Warsaw International Choir Festival “Varsovia Cantat”

Day 1 Rabu, 13 November 2018. Kloter pertama keberangkatan sudah bersiap berangkat dari Malang ke Jakarta. Orang tua, sahabat, pacar...