The 2nd CIFCC
Salah satu program kerja
Administratio choir yaitu mengikuti kompetisi – kompetisi dengan tujuan untuk
mengukur perkembangan Choir AC dengan Choir lainnya. Dari beberapa kompetisi
yang sudah direncanakan, salah satu kompetisi yang termasuk didalamnya yaitu
2nd CIFCC yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universiatas Negeri Malang
(UM).
Kompetisi
CIFCC merupakan kompetisi yang diikuti AC di awal tahun 2018. Bagi mahasiswa
baru angakatan 2017 kompetisi ini menjadi pengalaman pertama mereka ikut lomba di
AC bersama kakak tingkat. Oleh karena itu, para mahasiswa baru dengan kakak
tingkat berusaha menyesuaikan kualitas suara dan mental dengan latihan rutin
yang dibuat 2x seminggu. Latihan rutin telah dimulai dari bulan Maret,
mengingat lomba akan dilaksanakan dibulan April.
Kalau mau
mendapatkan hasil yang terbaik maka perlu effort yang lebih untuk mencapainnya.
Saat awal kali memutuskan mengikuti lomba CIFCC kami pun telah menetapkan
beberapa aturan yang harus di patuhi oleh singer. Seperti konsekuensi telat,
tidak datang latihan, jenis ijin yang di perolehkan, dll. Hal ini dilakukan
karena keseriusan kami untuk medapatkan hasil yang terbaik. Dengan peraturan
yang ada, singer diajarkan untuk belajar disiplin, yang mana hal ini juga
berpengaruh pada kualitas penyanyi nantinya.
Latihan rutin
yang dilakukan 2x seminggu tidak begitu memberatkan kami karena saat proses latihan,
antara kakak tingkat dengan adik tingkat tidak terjadi gap yang membuat tidak
nyaman satu dengan yang lain. Kakak tingkat dengan adik – adiknya banyak
berkomunikasi, baik mengajari membunyikan notasi, ketepatan tempo, membaca
lirik, artistik, maupun curhat tentang perkuliahan atau kehidupan pribadi.
Kompetisi
CIFCC yang kami ikuti memiliki syarat yaitu membawakan satu lagu mandarin yaitu
Qing Chun Wu Qu yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksananya. Jujur saja,
banyak singer yang tidak tahu bagaimana mentanslate dan kesusahan membacanya.
Namun, dengan bantuan pelatih dan kelas belajar mandarin dadakan yang diberikan
kakak tingkat cukup membantu kami para singer untuk mengerti maksud lagu dan
membacanya. Selain satu lagu wajib, kami juga membawakan lagu Yamko Rambe
Yamko.
Kami membawakan kedua lagu tersebut dengan
koreografi yang kami buat sendiri, banyak kreatifitas yang dimiliki oleh singer,
yang tak jarang membuat keseriusan latihan kami menjadi buyar. Selain
koreografi kami juga membuat kostum sendiri. Kostum yang menyesuaikan dengan lagu daerah Yamko Rambe
Yamko yaitu kostum rumbai – rumbai yang kami buat bersama – sama di sekertariat
bersama AC.
Dengan
persiapan yang sudah kami lakukan, di menjelang hari yang semakin dekat dengan
lomba maka, dua minggu sebelum lomba kami menambah jadwal latihan dengan fokus
memantapkan kualitas suara, mental, pemain musik maupun koreografi. Meskipun jadwal
latihan ditambah, terdapat perbedaan latihan saat menjelang lomba. Pelatih
melatih kami dengan bernyanyi sambil berputar dan berpegangan tangan satu
dengan yang lain. Saat moment ini, para singer bukannya pusing, tetapi kami
malah bersukacita karena antara sesama singer saling terhibur dengan reaksi
masing – masing temannya. Hari – hari seperti ini yang membuat kami tidak
pernah mengeluh latihan, karena suasana latihan kami yang menyenangkan.
Setelah semua proses
latihan dan persiapan, tiba saatnya pada tanggal 15 April, kami akan mempersembahkan
hasil latihan yang telah kita lakukan selama ini kepada para juri dan penonton.
Subuh – subuh tepatnya jam 4.00, kami sudah pergi ke kampus untuk persiapan
melukis badan dan Make Up. Seluruh singer datang dan mulai melukis badannya dan
badan temannya sesuai dengan kreatifitasnya. Coretan demi coretan menjadi suatu
seni dalam lukisan badan kami.
Selesai Make
Up dan melukis kami pun mulai memakai kostum dan aksesoris kami masing –
masing. Semua singer terlihat berbeda, seperti orang – orang suku Papua asli.
Setelah semua selesai dilakukan, kami latihan kembali untuk mereview segala hal
yang telah kami latih sebelumnya. Tak juga lupa sebelum pergi ke UM untuk
lomba, kami memanjatkan doa syukur dan permohonan kami.
Setibanya di
UM, sembari menunggu giliran masuk kami melakukan hamming dan beberapa latihan
vocal. Lalu beberapa menit kemudian kami dipanggil masuk, sebelum masuk kami
berdoa kembali untuk menyerahkan segala usaha dan memohon yang terbaik. Untuk
membakar semangat kami sebelum lomba, kami kompak bersama dengan teriakan
”Rilek, Rilek, JUARA SATU”. Kami masuk
dengan sambutan hangat para penonton dan kami pun siap memberikan yang terbaik.
Sangat
bersyukur dan lega karena perjuangan kami untuk lomba ini telah selesai. Kami
kembali berdoa, berterimakasih atas segala hal yang sudah kami lewati selama
ini. Sembari menunggu hasil lomba, kami ingin meyimpan moment ini dengan foto –
foto dengan teman – teman. Yang lebih menyenangkan lagi, sambil menunggu telah
disediakan makan siang untuk peserta lomba.
Saatnya tiba
pengumuman, kami semua deg – degan dengan dan penasaran. Pengumuman tidak
langsung dikabarkan di awal, tetapi terlebih dahulu dikabarkan pemenang best
interpretasi, best costume, best conductor, dll. Syukurnya diawal pengumuman
kami mendapatkan best custome. YEYY! Awal yang baik nihh.. Selanjutnya akan
diumumkan juara satu, dua, tiga. Diurutkan dari juara tiga lalu ke dua dan
kesatu. Detik – detik ini sangat menegangkan, karena diumumkan dari yang lebih
kecil. Juara tiga tidak berpihak pada kami, juara dua tidak dikabarkan untuk
kami. Para singer dan conductor sudah deg – degan sekaligus berdoa. Dann..
Thank God!! Juara satu kami bawa pulang! Kami lompat – lompat dan terharu
mendengar hasilnya. Saat itu pun kami diminta untuk menyanyi kembali pada akhir
acara.
Lewat lomba di
awal tahun ini kami bersyukur karena diawali dengan yang baik, kami berdoa dan
berusaha agar di kompetisi berikutnya, kami tidak cepat puas dengan hasil yang
kita dapatkan. Tetapi, menjadi pacuan kami untuk terus memberika yang terbaik
dalam setiap kompetisi.
ADMINISTRATIO CHOIR!!
BANGGA SUARA FIA BRAWIJAYA!!
No comments:
Post a Comment